deckistaiceni.com

Tak hanya dari performa, efisiensi atau iritnya bahan bakar kendaraan pun jadi faktor penting saat melakukan perjalanan mudik lebaran. Berapa konsumsi BBM Honda BR-V N7X Edition saat dibawa mudik ke Padang?

detikOto sudah melakukan program Ekspedisi Oto Jalur Mudik (Eksotik) bersama Honda BR-V N7X Edition. Tahun ini, kami mengecek kesiapan jalur mudik dan melakukan perjalanan ke arah barat, dari Jakarta ke Padang.

Salah satu hal vital yang kami tes selama perjalanan kali ini adalah efisiensi bahan bakar Honda BR-V N7X Edition. Hasilnya? Sangat memuaskan dan bikin anggaran perjalanan tidak membengkak.

Jumlah Penumpang dan Gaya Berkendara

Sebelum kita bahas berapa konsumsi bahan bakar rata-rata Honda BR-V N7X Edition untuk perjalanan mudik lebaran dari Jakarta ke Padang, tentu detikers harus mengetahui muatan yang kami angkut, termasuk karakter berkendaranya.

Yap! Sebagai simulasi perjalanan mudik lebaran, tentu mobil yang kami tes dikondisikan identik dengan kondisi aslinya. Di mana, Honda BR-V N7X Edition ini diisi oleh 4 orang dewasa dan dengan barang bawaan yang tidak sedikit. Setidaknya masing-masing dari kami membawa koper berukuran medium.

Karakter berkendara yang coba kami 'mainkan' selama perjalanan pun dinamis. Tidak semata eco driving, namun juga tidak serta merta membuat kami berkendara secara inefisien.

Perlu diketahui juga, rute Jakarta-Padang sangat beragam. Dari Jakarta menuju Palembang, mayoritas perjalanan menggunakan jalan tol. Sedangkan dari Palembang hingga Padang, kami mengandalkan jalur Lintas Sumatera yang terkenal sempit, berkelok, dan naik-turun.

Konsumsi BBM Honda BR-V N7X Edition

Untuk melakukan pengetesan konsumsi bahan bakar rata-rata ini, kami mengandalkan data dari panel kluster Honda BR-V N7X Edition dan menggunakan bahan bakar sesuai standar pabrikan.

Total perjalanan dari Jakarta ke Padang menempuh jarak hampir 1.500 km dan Honda BR-V N7X Edition yang kami tes untuk mudik lebaran kali ini bisa mencatat konsumsi bahan bakar rata-rata di angka 13,9 km per liter.

Kami juga mencatat konsumsi bahan bakar dan kecepatan rata-rata per etape perjalanan. Di mana, dari total perjalanan ini, kami membaginya ke dalam empat etape yakni Jakarta-Palembang, Palembang-Jambi, Jambi-Muara Bungo, dan Muara Bungo-Padang.

Catatan kami, etape Jakarta-Palembang menempuh jarak 500,4 km dengan konsumsi bahan bakar rata-rata 13,9 km per liter dan kecepatan rata-rata 63 km per jam.

Etape kedua, Palembang-Jambi, tercatat jarak tempuhnya 296,6 km dengan konsumsi bahan bakar rata-rata 12,9 km per liter dan kecepatan rata-rata 31 km per jam.

Lalu etape selanjutnya, Jambi-Muara Bungo, ditempuh dalam jarak 290,2 km. Konsumsi bahan bakar rata-rata di etape ini tembus 14,8 km per liter dan kecepatan rara-rata di angka 36 km per jam.

Terakhir, Muara Bungo-Padang jadi etape pamungkas. Di mana, rute ini mayoritas jalan menanjak dan berkelok. Namun Honda BR-V N7X Edition yang kami gunakan sejauh 362 km, masih dapat mencatatkan konsumsi bahan bakar rata-rata 14 km per liter dan kecepatan rata-rata 34 km per jam.

Beragam faktor menjadi penentu efisiensi bahan bakar selama perjalanan. Mulai dari kesehatan kendaraan, karakter mengemudi, hingga performa mesin pun berperan penting.

Beruntung, BR-V N7X Edition ini merupakan LSUV 7-seater andalan Honda yang menggunakan mesin paling bertenaga di kelasnya. Mesin 1.5L DOHC i-VTEC yang digendong oleh BR-V ini bertenaga maksimal 121 PS dan torsi 145 Nm.