deckistaiceni.com

Ekspor Motor Indonesia Maret 2024 Naik, 43 Ribu Unit Dikirim ke Luar Negeri

Yamaha Nmax 155 Warna Baru 2023
Yamaha Nmax menjadi salah satu motor buatan Indonesia yang diekspor ke berbagai negara. Foto: Dok. Yamaha

Jakarta -

Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) telah merilis data penjualan motor pada Maret 2024. Hasilnya, untuk pasar ekspor atau penjualan ke luar negeri, angkanya mengalami kenaikan. Pada Maret 2024, motor-motor buatan Indonesia yang dikirim ke luar negeri mencapai angka 43 ribu unit.

Seperti dilihat detikOto di laman resmi AISI, sepanjang Maret 2024 Indonesia mengekspor 43.839 unit motor. Angka itu naik dari bulan Februari (38.375 unit), dan Januari (34.991 unit). Secara total, pada kuartal pertama 2024, total motor buatan Indonesia yang diekspor adalah 117.205 unit.

Jika dibandingkan dengan performa ekspor kuartal pertama 2023, angka ekspor kuartal pertama 2024 cenderung turun. Tahun lalu di periode yang sama, Indonesia berhasil mengapalkan sebanyak 121. 858 unit motor, rinciannya 39.269 (Januari), 45.627 (Februari), dan 36.962 (Maret).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu jika kita bicara kategori sepeda motor Indonesia yang paling banyak diekspor, tentunya didominasi oleh motor skutik. Meski begitu, ekspor model bebek serta model sport juga cukup tinggi. Persentasenya tidak sejomplang penjualan di dalam negeri.

Pada kuartal pertama 2024, porsi motor buatan Indonesia yang diekspor meliputi motor bebek (26,16 persen), skutik (49,00 persen), dan sport (24,84 persen). Bandingkan dengan persentase penjualan motor di Indonesia kuartal pertama 2024 yang didominasi oleh skutik (90,50 persen), bebek (4,73 persen), dan sport (4,77 persen).

ADVERTISEMENT

Jika melihat tren ekspor motor buatan Indonesia sejak tahun 2021, memang terus mengalami penurunan. Pada 2021 Indonesia masih bisa mengekspor 803.931 unit, 2022 mengekspor 743.551 unit, dan 2023 mengapalkan sebanyak 570.004 unit.

Sekretaris Umum AISI Hari Budianto menjelaskan, ekspor motor buatan Indonesia terus mengalami penurunan lantaran banyak negara tujuan ekspor yang ingin memproduksi motor di negaranya sendiri.

"CBU kita turun karena memang banyak negara yang jadi tujuan ekspor baik Asean atau negara lain punya kebijakan sama, pengin ada industrialisasi di negara masing-masing. Sehingga dari CBU ada nilai tambah dengan cara CKD (completely knocked down), saat ini belum ada data CKD," kata Hari, Januari 2024.

"CKD cukup besar, salah satu anggota kita bisa (ekspor) sampai 450 ribu sebulan. Jadi sebenarnya, angkanya hampir sama domestik kita. Belum lagi part by part yang terurai murni," jelas dia lagi.



Simak Video "Cuma Butuh 11 Hari, Honda Berhasil Jual Lebih dari 1.000 Motor "
[Gambas:Video 20detik]
(lua/din)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat